Menyikapi Pria yang Nggak Romantis


Setelah ribuan purnama, akhirnya...

Sumpah, akhir-akhir ini aku lagi disibukkan dengan kerjaan domestik yang seolah nggak ada selesainya. Mulai dari bangun sampai mau tidur lagi, ada aja gitu lo yang kudu dikerjain. Jadi ibu yang perfeksionis emang susah ya, jadinya kesel sendiri, ehehehe...

Anyway, ngomongin pasangan yang nggak romantis itu aku banget sih. Pasanganku a.k.a suamiku nih emang tipe pria yang bisa dibilang nggak romantis. Tampangnya aja serem, brewokan plus tinggi gede gitu. Asli sih, dari tampilan luar aja udah kelihatan kalau dia bukan tipe pria melankolis atau puitis.

Awal kenal emang udah tahu sih kalau pria satu ini nih agak "kaku", terutama kalau perkara ngasih kejutan. Boro-boro ngasih hadiah pas valentine, pas aku ulang tahun aja dia kayak biasa aja gitu. "Wah ultah ya, selamat ya!" Gitu doang :(

Tapi nggak tahu kenapa ya, aku masih tetep sayang aja. Buktinya sampai berbuntut tuh udah 2,5 tahun umurnya, muehehehehe. Lagi-lagi, mungkin aku emang sebucin itu sama suamiku. Dan lagi-lagi, aku "kalah" sama tren pria romantis yang kini menjadi salah satu wish list ciwi-ciwi buat jadi pendamping hidupnya. Damn!

Tapi, menyikapi pria dengan tipikal nggak romantis itu sebenarnya ada jalan ninjanya dan ini nggak terlepas dari peran kita sebagai orang yang "teraniaya". Artinya... Ya coba deh lihat jauh ke depan sambil berpikir kritis, apa sih definisi romantis menurutmu dan pasangan?

Seriusan, aku selalu menanyakan hal itu ke diriku sendiri tiap kali pengen nuntut pasanganku buat jadi pria yang romantis. Ya kali, ngelihat pasangan selebgram yang hobi banget beliin bunga buat istrinya, kan jadi iri aku iniiiiiiiiiih! Makanya, balik lagi ke mindset kita soal kata "romantis" tadi dulu.

Makin ke sini, aku makin kesel sih memang sama suamiku yang nggak berubah tuh "kakunya". Mau aku tanya berapa juta kali pun, dia ya dia. Mau aku nuntut dia supaya hobi beliin aku bunga, ya nggak bakal bisa. Ya nggak?

Poinnya, sikapi keenggakromantisan dia ini sebagai hikmah. Hikmah supaya kamu tetap sabar, sabar dan sabar.

HAHAHA, YA NGGAK LAH! GILA KALI!

sc: giphy.com

Artinya, romantis buat masing-masing orang itu berbeda versi. Ada nih tipe orang yang menganggap romantis itu sebagai:

1. Hal yang nggak perlu diekspos, apalagi sampai ditonton orang banyak
2. Cukup dengan setia dan nggak neko-neko, itu udah masuk kategori romantis
3. Mencintai dalam doa dan diam, baginya juga termasuk romantis
4. Membantu pasangannya saat sedang dalam kesulitan, itu juga romantis

Jadi... Coba tanya dulu ke dirimu wahai saudaraku, apakah romantisnya pasangan kalian ada di antara salah satu poin di atas? Kalau ada syukur, kalau nggak ada ya aku kudu piyeeee :"(

Terus ya, kamu terapkan ilmu take and give, deh. Jadi kamu duluan yang mulai, lalu coba tunggu apakah pasanganmu juga akan bersikap serupa. Nggak usah muluk-muluk, tahu-tahu kamu bikinin dia kopi hitam tanpa gula favoritnya sambil bilang, "Capek ya seharian? Ini kopi kamu..."

sc: giphy.com

Tapi yang jadi pembeda di sini adalah, kamu nggak usah terlalu ngarep timbal baliknya karena tujuannya bukan hanya soal itu. Selain emang ngetes apakah dia bisa romantis, kamu juga sedang berusaha membuka jalan supaya hubunganmu dan dia nggak melulu soal tuntutan, tapi juga action ke arah yang lebih baik.

Jadi intinya sih kudu banyakin bersyukur aja sama pasangan yang nggak romantis ini, selama hal itu nggak membawa hal buruk ke hubungan kalian. Pahami bahwa definisi romantis itu buuaanyaaak banget, ditambah perbedaan karakter di masing-masing orang yang itu merupakan RAHASIA ILAHI.

Sekian, 

Salam dari aku, istri soleha yang suaminya kurang romantis :")

Comments

Popular posts from this blog

Demi Glowing 2020; Percayakan Perawatan Wajah dengan NY Glow #GlowingSeries

Tetap Cinta Skincare Lokal; Review Jujur Adoraly Skincare