Silvia Ayudia

Emina , sebuah nama yang memang anak muda dan sangat fun kedengarannya. Salah satu merk make-up yang sedang naik daun ini dapat dengan cepat mengambil hati ciwi-ciwi, termasuk Saya dan teman-teman sekantor. Awal perkenalan saya dengan Emina adalah dari ajakan Mbak Lady (beauty blogger) di sebuah acara blogger vs Emina (saya lupa nama acaranya apa :P). Waktu itu di Hartono Mall Jogja, pusat perbelanjaan tersohor di Jogja yang bikin saya kaget waktu pertama memasukinya. MasyaAllah, ini mall gede dan naik ke masing-masing lantainya bikin bingung (banget!). Dan singkat cerita, dari acara itu saya mendapat banyak produk gratis dari Emina berikut make-up box limited edition -nya. Dengan dominasi warna pink yang memang Saya banget, ada satu produk dari Emina yang sampai sekarang saya bangga-banggakan karena nggak cuma bikin kinclong, tapi juga takjub dengan harganya yang ternyata muuuraaaaaah meriiiaaaaaaaah!  So, bermula dari gratisan dan coba-coba, berikut ini adalah

Liat deh si Anggi. Udah cantik, lucu, pinter masak lagi. Idaman banget deh! Kata 'pinter masak lagi' ini seolah mewakili perasaan gadis-gadis di luar sana yang sudah sekian lama menjadi sahabat dapur, wajan dan pisau, lalu bangga, kalau predikat pintar memasak itu melekat padanya. Kultur semacam ini juga sudah terlanjur melekat pada diri sebagian besar orang, khususnya mereka yang fanatik terhadap istilah, 'percuma cantik kalau sama api kompor aja takut!' . Nah, gimana dong dengan mereka (gadis-gadis) yang nggak pandai berkutat dengan bumbu dapur berikut ubo rampenya yang lain? Apa ini berarti mereka nggak layak disebut sebagai gadis sempurna, atau istri idaman yang patut untuk dicinta? Wiih, syulit juga, ya. But, menurut opini saya sebagai gadis desa yang sudah cukup lama hidup di kota, (halah curhat terus!). Konsep atau layak atau tidaknya sesorang gadis bisa disebut sebagai istri idaman itu ada beberapa indikator. I mean, nggak cuma kelihaiannya di dapur sa

Sesederhana mengucapkan , 'selamat pagi Sayang... semangat dan jangan lupa berdo'a ya buat hari ini' , itu pertanda bahwa kamu dan dia selevel lebih tinggi dari sekadar status berpacaran. Menjalin hubungan dengan seseorang itu jauh dari kata mudah. Perbedaan karakter, latar belakang bahkan hobi adalah satu dari banyak hal yang bisa menjadi sebuah halangan. Logikanya, kamu butuh waktu yang panjang untuk bisa beradaptasi, karena ini erat kaitannya dengan urusan hati. Atau begini, kamu yang semula nyaman hidup sendiri dan melakukan apa-apa sendiri, kini harus rela berkorban serta berbagi. Memangnya mudah? Tentu tidak. Tapi, ini berlaku untukmu yang tengah serius menjalani sebuah hubungan, bukan sekadar sarana pemenuhan bio di Facebook atau Instagram. Unlimited support atau dukungan yang tak terbatas adalah kunci, jika hubunganmu dan dia mau bertahan sampai nanti. Di sini, Saya nggak mau banyak bicara soal percintaan karena profesi Saya cuma pedagang online kecil-kecilan

Satu hal yang penting, Saya adalah pecinta film-film drama. Nggak peduli film barat, lokal atau bahkan India. (Untuk Korea, belum sih untuk saat ini) :D Diawali dengan hobi mager di kost yang berkepanjangan, stok film di laptop Saya makin membludak. Mulai dari film indie sampai horor, semuanya ada! Tapi sejauh ini saya memang prefer ke film ber- genre drama karena banyak memberi pelajaran dan sumbangan pengetahuan baru, khususnya dalam membina sebuah hubungan. Uwowowowowowo ~~ Nggak perlu nyinyir berkepanjangan, inilah beberapa rekomendasi film romantis (versi saya) yang wajib kalian tonton! Serius, InsyaAllah nggak nyesel deh... 1. The Longest Ride; nggak cuma romantis, pemain utamanya-Scott Eastwood juga gantengnya MasyaAllah The Longest Ride Ini film terbagussssssssssssss yang pernah Saya tonton.  Entah karena pengambilan gambarnya yang super epic di alam-alam terbuka atau Scott Eastwood-nya yang bikin mata terbelalak. Haha. Bukan-bukan. Film ini banyak memberikan b

Kirana oh Kirana... bocah kecil cantik super imut ini sudah berhasil mengambil hati banyak orang dan menggantikan sensasi dari the one and only Donald Trump. Sekilas, tulisan ini akan terkesan lebay dan nggak layak baca. Tapi ya nggak apa-apa, namanya juga usaha. Huhuy.... Jadi, kisah indah yang berhasil Saya lalui bersama Ibook Retno a.k.a @retnohening  ini bermula dari project kantor yang mengharuskan Saya menghubungi banyak orang, khususnya mereka dengan jumlah followers dan ketenaran cukup di sosial media. Selain Pak Anies Baswedan yang sudah Saya kirim email (tapi belum dibalas sampai sekarang), saya juga berinisitaif untuk mengirim pesan pribadi ke Instragam Ibook. Deg-degan sih, karena kalau beliau merespon, itu tandanya dewi fortuna dengan berpihak pada Saya. Singkat cerita, saya mendapat kontak WA Ibook dari adiknya, @sundarihana yang merupakan bulek dari Kirana. Bulek Hana akhirnya dapat no. WA Iboook :) Lalu, gercep (gerak cepat) lah Saya untuk menghubung