Bagaimanapun Caranya, Anak Komunikasi Harus Jadi Lulusan yang Keren dan Potensial!


Hallo...
Hallo...
Hallo...
.
.
.
Sapa saya kepada kalian yang masih duduk di bangku kuliah, khususnya di jurusan komunikasi. Jurusan yang dulu juga menjadi kebanggaan Saya karena keren dan bayangan menjadi presenter TV ada di depan mata. Hehehehe...

Satu hal juga yang belum bisa saya lupakan ketika zaman kuliah dulu, bahwa jurusan komunikasi sangat lekat dengan mereka anak-anak keren, supel dan gampang bergaul. Wiiiih, bangga dong bisa kuliah dan menimba ilmu bareng mereka-mereka? 

Tapi setelah lulus, saya banyak mengalami perubahan yang dengan menyesalnya, tidak saya persiapkan sejak dulu. Perubahan-perubahan ini pun sukses menjadi beban hidup tersendiri ketika saya benar-benar terjun ke kehidupan sebenarnya; dunia kerja!

Di sini, erat kaitannya dengan potensi diri yang sebetulnya sejak dulu bisa saya gali dan maksimalkan. Sayangnya, belum ada pemikiran semacam ini, karena dulu sedang senang-senangnya nongkrong atau ngopy film gratisan di Warnet. Hoaaaahm...



Memasuki semester 5 (sesudah magang & KKN), perdalam pertanyaanmu tentang, 'nanti mau kerja di mana, ya?'

Kalau kamu berpikiran setelah magang dan KKN itu saat yang tepat untuk bersantai, kamu salah! Justru, di sini kamu wajib menanyakan terus-menerus ke dirimu, khususnya dalam hal karir dan pekerjaan.

Nggak semudah jurusan lainnya, lulusan komunikasi biasanya banyak mengalami kebimbangan saat akan melamar atau mencari pekerjaan. Mungkin saking fleksibelnya kali, ya. Mentok-mentoknya jadi reporter lapangan, customer service, bahkan marketing yang gajinya kadang nggak sebanding sama jam kerja.

Sebelumnya, cari juga tempat magang yang nggak biasa dan cuma ikut-ikutan teman. Kalau perlu, maganglah di media-media atau surat kabar ternama. Atau, masukkan lamaran magangmu ke start up-start up terkini yang lingkungan kerjanya asyik dan seru.

Open mind, be humble dan jangan menutup mata terhadap perkembangan teknologi!

Bukan menyuruhmu untuk jadi budak teknologi. Membuka diri terhadap perkembangan zaman itu juga menjadi tugas utama kalau kuliahmu di jurusan komunikasi.

Logikanya begini, 
Ketika semua mata kuliah mengharuskanmu untuk membuat presentasi atau desain semenarik mungkin, mustahil bagimu untuk menolaknya. Lha piye, iki soal nilai e, Bro!
...
Lalu, ketika tugas akhirmu wajib berisi tahap-tahap membuat naskah berita sampai eksekusinya, apakah akan berjalan mulus kalau kamu nggak melek teknologi?

Banyak bergaul dan humble juga menjadi poin penting selanjutnya, kalau kuliahmu nggak cuma jadi ajang buang-buang uang saja.
...
Ikutlah komunitas, jadi volunteer atau minimal ada saja yang menyapamu ketika lewat di gerbang kampus. Ini nih, jadi orang humble tuh banyak untungnya!

Percuma kuliah di jurusan komunikasi kalau malas praktik dan terjun ke lapangan langsung

Saat kampus nggak banyak menyediakan fasilitas untuk mengasah potensi diri, keluar dan belajarlah di tempat lain!

Nggak semua kampus (meski punya jurusan practical seperti komunikasi) yang dengan sadar memiliki fasilitas lengkap, untuk menunjang kegiatan mahasiswanya. Jika sudah begini, nggak ada salahnya kamu belajar di tempat lain yang lebih potensial dan banyak menyediakan alat praktik langsung.

Magang, misalnya. Kegiatan satu ini bukan sekadar untuk berburu nilai A saja, tapi alangkah lebih baiknya kalau dimanfaatkan sebagai wadah untuk mengasah minat atau bakat.

Satu hal yang perlu kamu tahu, nggak ada satu orang pun akan mengetahui sejauh apa bakat dan minatmu, selain kesadaran dari dirimu sendiri.
.
.
.
Sesimpel mempersiapkan segalanya dari sekarang, semoga ke-3 hal tadi bisa membuat semangatmu sebagai anak komunikasi kembali membara, ya. Pokoknya, kamu wajib menjadi anak komunikasi yang kece!

Comments

Popular posts from this blog

Demi Glowing 2020; Percayakan Perawatan Wajah dengan NY Glow #GlowingSeries

Tetap Cinta Skincare Lokal; Review Jujur Adoraly Skincare